Jumat, 08 Januari 2016

Bermain Bersama di Awal Puasa

“Huaaahh… adek, bangun dong!” kata Nisa menyuruh adiknya bangun dari tidur. Pagi itu sekitar jam setengah enam. Hari awal puasa di bulan Ramadhan tahun ini. Mereka tertidur setelah shalat shubuh tadi. “ Adek iih… ayo bangun!” suruh Nisa sambil menggoyang-goyangkan tubuh adiknya itu. “Iya kak. Nih aku udah bangun,” jawab Zahra adiknya itu. Ya ampun, gimana bisa dibilang bangun? Matanya saja masih mengantuk, pikir Nisa. “Ayo dek, kamu denger gak tuh, ada suara petasan di luar. Main keluar yuk!” ajak Nisa. “Iya, tunggu. Aku mau ambil kerudung dulu kak!” Jawab Zahra. “Iya, cepet dong! Jangan lama-lama!” perintah Nisa yang sudah siap dengan kerudung putihnya itu. “Yuk!” ajak Zahra yang akhirnya telah siap.
Mereka keluar dari rumah. Wah… ada banyak orang  yang main di luar rumah. “Adek, tuh mereka lagi main. Ikutan yuk! Beli petasan dulu yuk, dek!” ajak Nisa. “Ayuk!” jawab Zahra menyetujui Mereka menuju rumah tetangga mereka yang menjual petasan. Mereka membeli petasan banting, air mancur, petasan disko, dan petasan kretek. Semuanya berjumlah Rp 3000. “Ini uangnya bu. Makasih.” ucap Nisa seraya membelikan uangnya itu. Mereka bermain petasan bersama teman yang lain. Hingga akhirnya petasan yang mereka beli habis.
Langit sudah mulai cerah. Tapi tidak panas. Mereka bahkan masih merasa kedinginan. Perumahan itu masih terlihat sepi. Sepertinya penghuni perumahan Bukit Waringin Indah itu masih tertidur di rumah mereka masing-masing. Nisa dan teman-temannya memutuskan untuk bermain permainan yang biasa di sebut ‘benteng’. Dibagi dua kelompok, kelompok laki-laki dan kelompok perempuan. Masing-masing kelompok berjumlah lima orang. Kelompok perempuan, terdiri dari Nisa, Zahra, Risa, Ainun dan Intan. Sedangkan kelompok laki-laki terdiri dari Yusuf, Faqih, Reza, Akmal, dan Rama. Mereka berjalan menuju lapangan.
Rasanya tidak fear kalau anak laki-laki melawan anak perempuan. Anak laki-laki jelas bisa berlari dengan cepat. Tapi kalau di satukan antara laki-laki dan perempuan, Nisa dan temannya juga tidak akan mau. Jadi, mereka menikmati saja permainan itu. Nisa dan kelompoknya berbagi tugas. Nisa dan Risa ditugaskan untuk berjaga di benteng agar tidak bisa direbut oleh lawan. Sementara Ainun, Intan dan Zahra ditugaskan menyerang lawan.
Yah… benar saja! Beberapa menit kemudian, benteng Nisa berhasil direbut oleh lawan. mereka memang terlalu fokus ke pertahanan benteng. Tapi mereka akhirnya kewalahan juga. Sementara kelompok laki-laki terus menyerang. Susah bagi mereka untuk bisa merebut benteng. Mereka juga sedikit-sedikit istirahat. Capek sekali berlari-lari. Nafas mereka saja sudah ngos-ngosan. Tapi mereka tetap semangat! Mereka tidak mau kalah oleh kelompok laki-laki.
Matahari semakin terlihat. ibu mengajak Nisa dan adiknya pulang. Memang sudah mulai siang dan panas. Tapi mereka berpikir betapa asiknya saat ini. Nisa dan temannya memutuskan mengakhiri permainan. Yaah.. akhirnya score kami berakhir 10-5. Permainan kali ini dimenangkan oleh kelompok laki-laki. Tidak mengapa bagi Nisa dan kelompoknya. karena mereka hanya mencari serunya bermain bersama.

Nisa masuk ke dalam rumah. Masih jam setengah sembilan. Tadi aku kira sudah jam sepuluh, pikir Nisa. “Dek, capek ya main lagi puasa.” kata Nisa tiba-tiba. “Yaiyalah, kak! Tapi seru ya main bersama?” kata Zahra. “Iya, besok pagi main lagi yuk dek!” ajak Nisa “Oke, kak!” Zahra mengedipkan mata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar