Rindu....
Kisah dahulu ...
Berhias pilu namun biru ...
Penuh lara namun merah ...
Selalu ragu namun abu ...
Tangis parau namun hijau ...
Terus mengerang namun Jingga ...
Menjadi pening namun Kuning ...
Rindu ini.. Apa memiliki faedah?...
Senin, 31 Oktober 2016
Selasa, 18 Oktober 2016
Perbedaan Antara Chunk dan Jaringan Semantik
- Chunk terdapat pada Short Term Memory (STM) / Memori Jangka Pendek. Sedangkan Jaringan Semantik terdapat pada Long Term Memory (LTM) / Memori Jangka Panjang.
- Pengertiannya, Chunk adalah sekumpulan stimulus yang bermakna dan dapat disimpan sebagai unit dalam memori jangka pendek. sedangkan, Jaringan Semantik adalah representasi mental dari kluster informasi yang saling berhubungan.
- Chunk biasanya berupa huruf atau angka tunggal yang dipecah sehingga lebih mudah untuk diingat. Sedangkan, Jaringan Semantik biasanya berupa konsep atau penggambaran skema sederhana melalui sesuatu yang sudah kita kenal lebih dulu.
p.s: nomor 1 dan 2 didasari dari sumber buku Pengantar Psikologi karya Robert S. Feldman
nomor 3 itu sepemahaman aku dan kelompok aku di kelas.
Disarankan untuk membaca bukunya dahulu untuk sumber yang lebih akurat.
Terimakasih, selamat malam.
Kamis, 10 Maret 2016
8 Maret 2016
Kisah ini
Dimulai tanpa kumau
Dimulai tanpa kuhendaki
Aku telah berjanji
Tak kan lagi berpaling
Tak kan lagi peduli
Dengan sekelilingku
Bahkan untuk sekedar melirik
Embun yang ada di dedaunan
Apa yang salah dari janjiku?
Mengapa akhirnya aku mengingkarinya?
Mengapa ada yang membuatku berpaling?
Awalnya aku sungguh tak peduli!
Bahkan untuk sekedar tau namanya!
Wajahnya, asalnya dan apapun itu
Tapi mengapa dia datang.
Padahal undangan pun tak pernah kuberikan
Dia datang
Menghadirkan semuanya
Mempersembahkan namanya
Membiarkan ku tau asalnya
Membiarkan ku melihat wajahnya
Dan berakhir dengan runtuhnya janjiku
Apa arti dari semua ni sesungguhnya?
Berperan apa dirinya dalam hidupku?
Atas dasar apa dia meruntuhkan janjiku?
Mengapa segala tentangnya dihadirkan dalam hadapanku?
Bahkan sesungguhnya, Oh Tuhan, aku tak pernah memintanya
Aku tak pernah memintanya,
Untuk menghadirkan semua itu untukku
Aku yang akhirnya ternyata runtuh
Terseret
Terbawa olehnya
Mengikuti jejaknya
Menjadi meladeni segala yang dilakukannya
Dengan mengabaikan apa yang seharusnya,
Apa yang sesungguhnya
Aku lakukan tanpanya.
Membiarkan aku menumpahkan kekesalanku
Seperti halnya dirinya
Membiarkanku terbawa oleh permainannya
Menjadikan anganku hanya berisi tentangnya
Bermimpi tentangnya
Membuatku jatuh hati tanpa kuharapkan
Rabu, 13 Januari 2016
10 Contoh Pantun dan Pantun Kilat
PANTUN:
Aku
menatapnya lekat-lekat
Perilakunya sangat kurang ajar
Jika kau mempunyai bakat,
Asahlah dengan terus belajar
Perilakunya sangat kurang ajar
Jika kau mempunyai bakat,
Asahlah dengan terus belajar
Menangkap
ikan dengan tangan
Tetapi hanya dapat kerang
Ketika sedang ulangan,
Hindarilah berlaku curang
Tetapi hanya dapat kerang
Ketika sedang ulangan,
Hindarilah berlaku curang
Buah
naga buah duren
Di bongkar di Pasar Keroya
Kaum muda jangan cuma keren,
Buktikan dengan berkarya
Di bongkar di Pasar Keroya
Kaum muda jangan cuma keren,
Buktikan dengan berkarya
Sungguh
malang hidup melarat
Ditambah dengan mati binasa
Jadilah orang yang bermanfaat,
Agar dikenang sepanjang masa
Ditambah dengan mati binasa
Jadilah orang yang bermanfaat,
Agar dikenang sepanjang masa
Matahari
terbit saat fajar
Datang seseorang bertamu
Rajinlah kamu belajar,
Agar indah masa depanmu
Datang seseorang bertamu
Rajinlah kamu belajar,
Agar indah masa depanmu
Guru
berangkat saat fajar
Untuk memberikan bahan ajar
Jika sedang jenuh belajar,
Marilah bermain sambil belajar
Untuk memberikan bahan ajar
Jika sedang jenuh belajar,
Marilah bermain sambil belajar
Saat
tong sampah penuh
Membuatku malas membuang sampahku
Terkadang kepalaku jenuh,
Memikirkan nilai ulanganku
Membuatku malas membuang sampahku
Terkadang kepalaku jenuh,
Memikirkan nilai ulanganku
Jalan-jalan
membeli buku
Tapi malah mendapat pacar
Sungguh tampan guruku,
Membuatku semangat belajar
Tapi malah mendapat pacar
Sungguh tampan guruku,
Membuatku semangat belajar
Saat
anjing sedang mengejar
Cobalah ambil batu saja
Kapankah kamu belajar,
Jika hanya bermain saja?
Cobalah ambil batu saja
Kapankah kamu belajar,
Jika hanya bermain saja?
Seorang
pesulap bernama limbad
Melakukan atraksi menyeramkan
Sehari terasa seperti seabad,
Ketika melalui hari ujian
Melakukan atraksi menyeramkan
Sehari terasa seperti seabad,
Ketika melalui hari ujian
PANTUN KILAT:
Malam
hari banyak kunang-kunang,
Belajarlah kamu dengan
senang
Si
Udin membuat ulah,
Jika tidak
mengerti, bertanyalah
Saat
haus kita minum,
Walau banyak pr tetap
tersenyum
Manisnya
kue lapis legit,
Gapailah
cita-cita setinggi langit
Penyakit
disebabkan oleh kuman,
Aku tegang
menunggu hasil ujian
Siang
bolong berangan-angan,
Hatiku dag dig
dig saat ulangan
Hewan
lebah mempunyai sengat,
Belajarlah
dengan semangat
Membuat
roti perlu ragi,
Malas belajar
membuatmu rugi
Perasaan
hati sangat gundah,
Ilmu adalah
permata paling indah
Tergores
pisau terasa perih,
Ayo cari ilmu tanpa pamrih
Masih dalam keterpurukan.
Aku tak bisa berkata-kata.
Hanya hatiku yang dapat mengungkapkannya.
Berusaha agar kau tahu, tapi kau malah mengatakan yang tidak-tidak.
Ini memang benar.
Jangan kau sepele-kan.
Aku menuliskan ini, dengan hati yang sedih dan mata yang menitikkan air mata.
Stress karena banyak yang dipikirkan dalam otakku.
Penuh dengan berbagai pertanyaan.
Aku tak bisa berkata-kata.
Hanya hatiku yang dapat mengungkapkannya.
Berusaha agar kau tahu, tapi kau malah mengatakan yang tidak-tidak.
Ini memang benar.
Jangan kau sepele-kan.
Aku menuliskan ini, dengan hati yang sedih dan mata yang menitikkan air mata.
Stress karena banyak yang dipikirkan dalam otakku.
Penuh dengan berbagai pertanyaan.
Minggu, 10 Januari 2016
-mu
Semua inginku adalah dirimu
Segala anganku hanya tentangmu
Semua rasa yg mekar sejak hari itu
Terus tumbuh hanya karenamu
Luapan rindu menghantam hatiku
Dirimu bak permata untukku
Bagai sejuknya embun pagi
Sepertinya...
Aku benar-benar rindu padamu
Maka, saat ini,
Apa kabar dirimu?
Sekarang kau sedang apa?
Aku memikirkan dirimu
Apa kau memikirkanku?
Segala anganku hanya tentangmu
Semua rasa yg mekar sejak hari itu
Terus tumbuh hanya karenamu
Luapan rindu menghantam hatiku
Dirimu bak permata untukku
Bagai sejuknya embun pagi
Sepertinya...
Aku benar-benar rindu padamu
Maka, saat ini,
Apa kabar dirimu?
Sekarang kau sedang apa?
Aku memikirkan dirimu
Apa kau memikirkanku?
Sabtu, 09 Januari 2016
Resensi novel
Menyikapi rasa cinta seorang muslim
IDENTITAS BUKU
Judul Buku : HIJABERS IN LOVE
Penulis Buku : Oka
Aurora
Editor :
Meilia Kusumadewi
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : 1, Jakarta 2015
Tebal : vi + 189 halaman
ISBN : 978-602-03-0702-2
ULASAN ISI BUKU
Seorang gadis muslimah, yang bernama Annisa baru pertama kali jatuh cinta. Tetapi ia jatuh
cinta pada seorang kakak kelasnya di sekolah yang menjabat sebagai Ketua Rohis,
yang bernama Ananda.
Annisa masih belum menutup auratnya, yaitu
rambutnya. Ia juga masih suka bergaul dengan cowok sesukanya dengan melewati
batas batas pergaulan lawana jenis dalam islam.
Annisa diajak oleh sahabatnya, Jelita untuk
ikut eskul Rohis. Tapi annisa masih bimbang, karena kalau masuk eskul Rohis itu
artinya ia harus memakai jilbab. Saat ikut demo eskul rohis, ia merasa hatinya
menjadi hangat dengan materi yang dibawakan oleh Ustad Sandi.
Alasan
kamu pakai hijab harus murni karena ingin menyempurnakan diri di hadapan Allah.
Bukan untuk orang lain. Bersihkan hatimu. Insya Allah, jilbabmu akan membuatmu
lebih tenang.
Annisa yang mengetahui bahwa lelaki yang ia
sukai adalah ketua rohis, memutuskan untuk masuk eskul Rohis. Annisa dan Jelita
juga ikut eskul musik. Tak disangka, kak Nanda juga ikut eskul musik. Ini
membuat mereka jadi sering bertemu.
Jelita sebagai sahabatnya, sudah pasti
menjadi tempat bagi Annisa untuk menumpahkan keluh kesahnya. Annisa
menceritakan pada Jelita bahwa ia menyukai ketua Rohis sekolah mereka itu.
Jelita tidak menanggapi apa-apa. Ia hanya menasihati Annisa untuk lebih
hati-hati dalam bergaul danmenjaga pandangan terhadap lawan jenis karena kini
ia sudah memakai jilbab.
Tanpa disangka, sahabat baiknya itu ternyata
juga menyukai kak Nanda. Annisa pun menghadapi dilema. Apakah ia harus menjaga
persahabatannya dengan jelita atau mengungkapkan perasaannya kepada kak Nanda.
Annisa mulai menghadapi banyak masalah saat
ia mulai memakai kerudung dan menyukai kak Nanda, ketua Rohis yang sangat
menjaga pandangannya. Annisa berkonsultasi tentang masalahnya pada Ustad Sandi.
Tanpa diduga, Kak Nanda ternyata juga melakukan itu.
Kamu
harus bisa menyatakan cintamu tanpa berharap apa-apa. Karena itulah yang
dilakukan oleh Tuhan setiap saat.
Kelebihan:
Menurut saya, novel ini sangat menginspirasi
bagi seorang muslim yang sedang jatuh cinta. Bagaimana cara menyikapi jatuh
cinta dalam islam. jalan ceritanya penuh oleh misteri.
Kekurangan:
Menurut saya,
penggunaan bahasa dalam novel ini sangat anak-anak. Memang mudah dipahami bagi
semua kalangan, tapi sangat berbasa-basi.
Kesimpulan:
Saya memperoleh
pelajaran dari novel ini. saya, Annisa Rachmawati belajar untuk menyikapi rasa
cinta dengan lebih baik lagi dan tidak berlebihan. Seorang muslim yang sedang
jatuh cinta, akan sangat bermanfaat bila membaca buku ini.
Akibat Dari Nama Itu
Sebuah nama merasuki kalbu
Nama yang mulai meracuni hatiku
Bagai sebuah alunan musih,
Degup jantungku mulai mengalun
Mulailah aku
Berjuang seorang diri
Ku berjalan sendiri
Membawa sebuah bingkisan
Yang mewakili isi hatiku
Ku kirimkan satu pesan
Sebagai tanda rindu
Aku bertanya sesuatu
Yang tak kusangka
Itu membuatmu kesal
Keringat dingin sebagai tanda sesalku
Bercucur deras membasahi wajah
Kata maaf terkirim padamu
Disertai berbagai usaha
Agar kau tak lagi marah
Mungkin saat itu,
dirimu sedang dikelilingi awan mendung
Ku kirimkan bingkisan kado
Sebagai wakil dari isi hati
Saat matahari terbit kembali
Penasaran merasuki hatiku
Apa kau telah menerima wakil dari isi hatiku?
Nama yang mulai meracuni hatiku
Bagai sebuah alunan musih,
Degup jantungku mulai mengalun
Mulailah aku
Berjuang seorang diri
Ku berjalan sendiri
Membawa sebuah bingkisan
Yang mewakili isi hatiku
Ku kirimkan satu pesan
Sebagai tanda rindu
Aku bertanya sesuatu
Yang tak kusangka
Itu membuatmu kesal
Keringat dingin sebagai tanda sesalku
Bercucur deras membasahi wajah
Kata maaf terkirim padamu
Disertai berbagai usaha
Agar kau tak lagi marah
Mungkin saat itu,
dirimu sedang dikelilingi awan mendung
Ku kirimkan bingkisan kado
Sebagai wakil dari isi hati
Saat matahari terbit kembali
Penasaran merasuki hatiku
Apa kau telah menerima wakil dari isi hatiku?
Akhirnya, Nilai Kimiaku
Mungkin sudah tidak ada lagi harapan untukku
terhadap UAS kimia semester 5 nanti. Semua nilai ulangan harian bahkan Ujian
Tengah Semester selalu di bawah KKM. Sejujurnya, tidak biasanya aku seperti ini.
Semester sebelumnya aku selalu berhasil melalui semua itu dengan nilai yang
cukup memuaskan, setidaknya di atas KKM. Ada apa denganku?
Aku begitu lelah begadang—tidak tidur seharian—hanya
untuk belajar kimia, namun akhirnya nilaiku hanya mentok dinilai 70-an. Sudah pasrah
aku mau gimana nanti akhirnya nilai UAS, tak peduli lagi.
Sekarang aku hanya bergelut di atas kasur empuk
dengan handphone canggih di tanganku.
*notif chat* Dari Lisa, temanku.
Lisa: Raraaa
Rara: Iyaa?
Lisa: Ikutan karang taruna yukk
Rara: Ayokk lah, daftarJ
Lisa: Sip, nanti gue Tanya dulu ke kak Imad,
pengurusnya doi.
Rara: Okelah. Lu kenapa tiba-tiba pengen ikutan?
Biasanya lu kan males yang begituan.
Lisa: Ya, buat refreshing aja sih, gumoh gue
kebanyakan belajar mulu di rumah.
Rara: Wahh, mantep juga lu kebanyakan belajar.
Lisa: Makanya itu, biar otak gue agak fresh
dikit napa haha
Rara: Yaudah, oke dah. Btw, ajarin gue kimia
dong Lis:’)
Lisa: Yailah, salah orang lu, gue aja masih
remed mulu
Rara: Itu kan gara-gara
KKM sekolah lu yang nyame 85 lebih, jelas atuh smansa. Kalo sekolah gue kan ga
bagus-bagus amat kayak sekolah lu.
Lisa: Yaudah deh, tiap
hari minggu lu dateng aja ke rumah gue.
Rara: Asikk, thanks Lis
Lisa: Sama-sama. Lumayan,
biar hari minggu gue ga males-malesan.
Rara: Bisa ae lu Lis
Lisa: Ra, gue punya
zenius lu teh
Karena gak punya paket, akhirnya ga
dibuka. Tapi aku jawab.
Rara: Ohh, kayak web buat belajar
gitu ya?
Lisa: Iya, nah disitu ka
nada video-video buat belajar. Tapi ga semuanya bisa di play. Kalo mau kebuka
harus beli voucher.
Rara: Emang videonya
enak?._.
Lisa: Enak kok. Temen-temen gue banyak yang make zenius.
Rara: Ih jadi mau!!!
Beli dimana vouchernya?
Lisa: Beli di Indomart
bisa, di gramed juga ada ko. Kalo gue belinya yang 1 tahun 400k.
Rara: Indomart jual? Kudet
parah gue, masa begituan gak tau:’)
Lisa: Haha, kalo di
Indomart jadi kayak belanja online gitu, annti dikasih kode sama zeniusnya,
nanti tinggal bilang mba-mbanya aja.
Lisa: Enak loh Ra, soal
latihannya bervariasi. Videonya juga gampang banget ngertinya
Rara: Gue jadi
penasaran. Oke, nanti gue beli ah. Makasih banyak LisJ
Seketika, harapanku terbit kembali. Nilai UAS
kimiaku nanti mungkin akan kudapatkan minimal 90-an. Esoknya, aku langsung
membeli voucher zenius dari uang yang ibu berikan padaku. Tentu saja, ibuku
menyetujuinya dan mendukungku. Optimis kalau nilai kimiaku kali ini tak akan
lagi hanya mentok dinilai 70-an.
Saat dini hari, aku mencoba log-in ke
zenius.net. Langsung saja aku buka materi kimia kelas 12 kurikulum 2013. Kali ini,
aku langsung mempelajari bab yang selanjutnya akan dijelaskan oleh guruku di
sekolah. Bab dengan judul Kimia Unsur. Aku mendengarkan video tersebut dengan
buku catatan dan pena ditanganku.
Hei, sumpah, ini video enak banget ya Allah. Penjelasan
dari setiap materi sangat mudah dimengerti. Yang tadinya aku baca buku malah
pusing tambah ngejelimet, dari video yang ada di zenius ini aku bisa langsung
ngerti. Aku catat setiap hal penting yang ada di video tersebut dengan semangat
yang meletup-letup. Hingga akhirnya azdan subuh berkumandang.
Saat tiba di sekolah, pelajaran pertama di hari
selasa, KIMIA. Seperti biasa, saat aku baru tiba di kelas, seluruh temanku
belajar kimia. Selalu. Karena semuanya bersiap jika nanti sang guru kimia—bu Ani—melemparkan
pertanyaan pada masing-masing anak. Jika bisa menjawab, tentula pujian yang
akan diucapkannya. Namun jika tidak bisa menjawa, maka berbagai sindiran akan
terlontarkan dari mulutnya, tak akan berhenti hingga jam mata pelajarannya
habis.
Tanpa
disangka, pelajaran kimia yang memang selalu penuh dengan kejutan, kembali
membuat panik. Terutama bagi kelompok praktikum kimia aku. Baiklah, entah
semalam aku bermimpi apa, tapi kelompokku mendapat tugas untuk mempresentasikan
mengenai unsur transisi periode 4 hari itu juga. Deg. Baiklah, untungnya
kelompokku diberikan waktu satu jam pelajaran untuk berdiskusi.
Anggota
kelompokku saling menyampaikan apa yang mereka mengerti dari materi unsur transisi
ini. Banyak sekali aspek-aspek yang perlu dijelaskan. Dimulai dari unsure-unsurnya
apa aja, sifat kimia, sifat fisika, warna, dll. Selain itu, di setiap sifat
juga harus dijelaskan satu per satu.
Singkatnya,
saat waktunya presentasi, kelompokku sukses besar. Berhasil menyampaikan dengan
baik mengenaik materi tersebut. Dan aku? Sukses menjawab sederet pertanyaan
yang kedengarannya sulit. Seperti, mengapa ada unsur yang berwarna dan ada yang
tidak? Mengapa ada unsur yang diamagnetik? Semuanya aku yang menjawab. Betapa
mnggebu-gebunya diriku di presentasi kali ini. Bab Kimia Unsur ini pun aku
tutup dengan nilai Ulangan Harian yang sangat memuaskan—paling tinggi dikelas—berapa?
95. Fantastic.
Jumat, 08 Januari 2016
Bermain Bersama di Awal Puasa
“Huaaahh…
adek, bangun dong!” kata Nisa menyuruh adiknya bangun dari tidur. Pagi itu
sekitar jam setengah enam. Hari awal puasa di bulan Ramadhan tahun ini. Mereka
tertidur setelah shalat shubuh tadi. “ Adek iih… ayo bangun!” suruh Nisa sambil
menggoyang-goyangkan tubuh adiknya itu. “Iya kak. Nih aku udah bangun,” jawab
Zahra adiknya itu. Ya ampun, gimana bisa dibilang bangun? Matanya saja masih
mengantuk, pikir Nisa. “Ayo dek, kamu denger gak tuh, ada suara petasan di
luar. Main keluar yuk!” ajak Nisa. “Iya, tunggu. Aku mau ambil kerudung dulu
kak!” Jawab Zahra. “Iya, cepet dong! Jangan lama-lama!” perintah Nisa yang
sudah siap dengan kerudung putihnya itu. “Yuk!” ajak Zahra yang akhirnya telah
siap.
Mereka
keluar dari rumah. Wah… ada banyak orang
yang main di luar rumah. “Adek, tuh mereka lagi main. Ikutan yuk! Beli
petasan dulu yuk, dek!” ajak Nisa. “Ayuk!” jawab Zahra menyetujui Mereka menuju
rumah tetangga mereka yang menjual petasan. Mereka membeli petasan banting, air
mancur, petasan disko, dan petasan kretek. Semuanya berjumlah Rp 3000. “Ini
uangnya bu. Makasih.” ucap Nisa seraya membelikan uangnya itu. Mereka bermain
petasan bersama teman yang lain. Hingga akhirnya petasan yang mereka beli
habis.
Langit
sudah mulai cerah. Tapi tidak panas. Mereka bahkan masih merasa kedinginan.
Perumahan itu masih terlihat sepi. Sepertinya penghuni perumahan Bukit Waringin
Indah itu masih tertidur di rumah mereka masing-masing. Nisa dan teman-temannya
memutuskan untuk bermain permainan yang biasa di sebut ‘benteng’. Dibagi dua
kelompok, kelompok laki-laki dan kelompok perempuan. Masing-masing kelompok
berjumlah lima orang. Kelompok perempuan, terdiri dari Nisa, Zahra, Risa, Ainun
dan Intan. Sedangkan kelompok laki-laki terdiri dari Yusuf, Faqih, Reza, Akmal,
dan Rama. Mereka berjalan menuju lapangan.
Rasanya
tidak fear kalau anak laki-laki melawan anak perempuan. Anak laki-laki jelas
bisa berlari dengan cepat. Tapi kalau di satukan antara laki-laki dan perempuan,
Nisa dan temannya juga tidak akan mau. Jadi, mereka menikmati saja permainan
itu. Nisa dan kelompoknya berbagi tugas. Nisa dan Risa ditugaskan untuk berjaga
di benteng agar tidak bisa direbut oleh lawan. Sementara Ainun, Intan dan Zahra
ditugaskan menyerang lawan.
Yah…
benar saja! Beberapa menit kemudian, benteng Nisa berhasil direbut oleh lawan. mereka
memang terlalu fokus ke pertahanan benteng. Tapi mereka akhirnya kewalahan
juga. Sementara kelompok laki-laki terus menyerang. Susah bagi mereka untuk
bisa merebut benteng. Mereka juga sedikit-sedikit istirahat. Capek sekali
berlari-lari. Nafas mereka saja sudah ngos-ngosan. Tapi mereka tetap semangat! Mereka
tidak mau kalah oleh kelompok laki-laki.
Matahari
semakin terlihat. ibu mengajak Nisa dan adiknya pulang. Memang sudah mulai
siang dan panas. Tapi mereka berpikir betapa asiknya saat ini. Nisa dan
temannya memutuskan mengakhiri permainan. Yaah.. akhirnya score kami berakhir
10-5. Permainan kali ini dimenangkan oleh kelompok laki-laki. Tidak mengapa
bagi Nisa dan kelompoknya. karena mereka hanya mencari serunya bermain bersama.
Nisa
masuk ke dalam rumah. Masih jam setengah sembilan. Tadi aku kira sudah jam
sepuluh, pikir Nisa. “Dek, capek ya main lagi puasa.” kata Nisa tiba-tiba.
“Yaiyalah, kak! Tapi seru ya main bersama?” kata Zahra. “Iya, besok pagi main
lagi yuk dek!” ajak Nisa “Oke, kak!” Zahra mengedipkan mata.
Langganan:
Postingan (Atom)